Ketua Kwartir
Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka masa bakti tahun 2013-2018 Adhyaksa
Dault (kiri) memimpin pengucapan sumpah jabatan jajaran pengurus Kwarnas
Pramuka pada acara pengukuhan yang dihadiri oleh Presiden Yudhoyono di
Halaman Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6). ANTARA/Widodo
S. Jusuf
Jakarta - Ketua Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault akan menyinergikan program
pramuka dengan kementerian terkait. "Karena ada pemerintahan baru, maka
orientasi kami mengacu kepada arah dan kebijakan pemerintahan baru,"
ujar Adhyaksa kepada wartawan setelah bertemu dengan Wakil Presiden
Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis, 6 November 2014.
Ketua Dewan Pembina Relawan Hatta Rajasa
dalam pemilihan presiden 2014 itu menjelaskan, pihaknya akan menggelar
rapat koordinasi dengan ketua kwartir daerah pramuka seluruh Indonesia.
(Baca: Adhyaksa Bantah Jadi Tim Sukses Prabowo-Hatta) Rapat akan berlangsung pada 7-9 Novembver 2014 di Hotel by The weDownload\\\0022 "">
Cempaka, hotel berbintang di Jakarta Pusat. Dalam kepengurusan
sebelumnya, rapat semacam itu diadakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Nasional Pramuka di Cibubur, Jakarta Timur. (Baca: Menteri Tjahjo Larang Pejabat Kemendagri Rapat di Hotel)
Menurut Adhyaksa, Jusuf Kalla menyetujui rencana rebranding
Gerakan Pramuka. Dalam pertemuan, kata Adhyaksa, Wakil Presiden
mengritik keberadaan dan peran Gerakan Pramuka. "Pak JK katakan, 'Cucu
saya ikut pramuka, tapi enggak tahu apa itu pramuka'," ujarnya. JK ingin
Gerakan Pramuka punya peran yang lebih besar di kalangan muda,
misalnya, menangkal perkelahian pelajar dan peredaran narkotik.
Adhyaksa, yang terpilih sebagai ketua pada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Kupang, November 2013, mengakui organisasi pramuka selama ini dikelola secara tradisional dan monoton. Dia dan pengurus baru ingin mengubah organisasi agar bisa menyelesaikan berbagai persoalan di kalangan generasi muda.
Adhyaksa, yang terpilih sebagai ketua pada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Kupang, November 2013, mengakui organisasi pramuka selama ini dikelola secara tradisional dan monoton. Dia dan pengurus baru ingin mengubah organisasi agar bisa menyelesaikan berbagai persoalan di kalangan generasi muda.
Caranya adalah mengubah pola pikir anak
muda melalui kemasan Gerakan Pramuka yang dekat dengan mereka. Salah
satunya dengan memanfaatkan media sosial. "Harus bermain di sana, supaya
pramuka tidak tertinggal." Pada 2006, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menggulirkan program revitalisasi Gerakan Pramuka di era kepemimpinan
Ketua Kwarnas Azrul Azwar. Belum jelas apakah program ini diteruskan
atau tidak pada era kepengurusan Adhyaksa Dault.
Persoalan lain, kata dia, adalah
minimnya pendanaan. Tahun ini, dana APBN untuk Gerakan Pramuka Rp 30-40
miliar. Padahal, belanja pegawai Kwartir Nasional Rp 600 juta per bulan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masalah pendanaan ini tak dijadikan
kendala. "Beliau katakan, 'Jangan ada dana, baru ada kegiatan. Tapi
kegiatan dulu, baru dana akan datang'," ujar Adhyaksa, yang pada masa
mudanya lebih banyak aktif di organisasi Komite Nasional Pemuda
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar